Menurut Siswanto (1999), jembatan dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam jenis/tipe berdasarkan fungsi, keberadaan, material yang dipakai, jenis lantai kendaraan dan lain-lain.
Klasifikasi Jembatan
1. Klasifikasi jembatan menurut keberadaannya (tetap/dapat digerakkan)
a. Jembatan tetap
Jembatan tetap merupakan semua jembatan yang tidak dapat bergerak. Contohnya adalah
- jembatan kayu;
- jembatan baja;
- jembatan beton bertulang balok T;
- jembatan pelat beton;
- jembatan beton prategang;
- jembatan batu;
- jembatan komposit.
b. Jembatan yang dapat digerakkan (umumnya dari baja)
- Jembatan yang dapat berputar diatas poros mendatar, seperti : jembatan angkat; jembatan baskul; jembatan lipat strauss.
- Jembatan yang dapat berputar diatas poros mendatar dan yang dapat berpindah sejajar secara mendatar;
- Jembatan yang dapat berputar diatas poros tegak atau jembatan putar;
- Jembatan yang dapat bergeser kearah tegak lurus atau mendatar, seperti; jembatan angkat, jembatan beroda, jembatan goyah.
2. Klasifikasi jembatan menurut fungsinya
Klasifikasi jembatan menurut fungsingnya dan kegunaanya antara lain:
a. jembatan jalan raya;
b. jembatan jalan rel;
c. jembatan untuk talang air/aquaduk;
d. jembatan untuk menyebrangkan pipa-pipa (air, minyak, gas).
3. Klasifikasi jembatan menurut material yang dipakai
Klasifikasi jembatan menurut material yang dipakai, antara lain:
a. jembatan kayu;
b. jembatan baja;
c. jembatan beton bertulang (konvensional, prategang);
d. jembatan bambu;
e. jembatan pasangan batu kali/bata;
f. jembatan komposit;
4. Klasifikasi jembatan berdasarkan bentuk struktur atasnya
Klasifikasi jembatan berdasarkan bentuk struktur atasnya antara lain:
a. jembatan balok/gelagar;
b. jembatan pelat;
c. jembatan pelengkung/busur (arch bridge);
d. jembatan rangka;
e. jembatan gantung (suspension bridge);
f. jembatan cable stayed.
5. Klasifikasi jembatan berdasarkan lamanya waktu penggunaan
a. Jembatan sementara/darurat
Jembatan sementara/darurat merupakan jembatan yang penggunaannya hanya bersifat sementara, sampai terselesaikannya pembangunan jembatanpermanen.
b. Jembatan semi permanen
Jembatan semi permanen yaitu jembatan sementara yang dapat ditingkatkan menjadi jembatan permanen, misalnya dengan cara mengganti lantai jembatan dengan bahan/material yang lebih baik/awet, sehingga kapasitas serta umur jembatan menjadi bertambah baik,
c. Jembatan permanen
Jembatan permanen merupakan jembatan yang penggunaannya bersifat permanen serta direncanakan mempunyai umur pelayanan tertentu (misal dengan umur rencana 50 tahun).