Pengertian jembatan
Menurut Supriyadi (1997) jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi permukaanya.
Secara umum bentuk dan bagian-bagian suatu struktur jembatan dapat dibagi dalam 4 bagian utama, yaitu: struktur atas, struktur bawah, bangunan pelengkap dan pengaman jembatan, serta trotoar.
Komponen Jembatan
Menurut Supriyadi (1997) bagian pokok jembatan dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian utama yaitu bagian struktur atas dan struktur bawah.
1. Struktur atas
Struktur atas jembatan adalah bagian-bagian jembatan yang memindahkan beban-beban lantai jembatan ke perletakan arah horisontal. Lantai jembatan adalah bagian dari suatu jembatan yang langsung menerima beban lalu lintas kendaraan, pejalan kaki dan beban yang membebaninya secara langsung.
Secara umum struktur atas pada jembatan terdiri dari :
a. Gelagar induk
Komponen ini terletak pada jembatan yang letaknya memanjang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Komponen ini merupakan suatu bagian struktur yang menahan beban langsung dari pelat lantai.
b. Gelagar melintang atau diafragma
Komponen ini terletak pada jembatan yang letaknya melintang arah jembatan yang mengikat balok-balok gelagar induk. Komponen ini juga mengikat beberapa balok gelagar induk agar menjadi suatu kesatuan. supaya tidak terjadi pergeseran antar gelagar induk.
c. Lantai jembatan
Berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan yang menahan langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan. Komponen ini menahan suatu beban yang langsung dan ditransferkan secara merata keseluruh lantai kendaraan.
d. Perletakan atau andas
Terletak menumpu pada abutment dan pilar yang berfungsi menyalurkan semua beban langsung jembatan ke abutment dan diteruskan ke bagian fondasi.
e. Plat injak
Plat injak berfungsi menghubungkan jalan dan jembatan sehingga tidak terjadi perbedaan tinggi keduanya, juga menutup bagian sambungan agar tidak terjadi keausan antara jalan dan jembatan pada pelat lantai jembatan.
2. Struktur bawah
Struktur bawah suatu jembatan adalah merupakan suatu pengelompokan bagian-bagian jembatan yang menyangga jenis-jenis beban yang sama dan memberikan jenis reaksi yang sama, atau juga dapat disebut struktur yang langsung berdiri di atas dasar tanah. Struktur bawah meliputi:
a. Fondasi
Fondasi merupakan perantara dalam penerimaan beban yang bekerja pada bengunan ke tanah dasar dibawahnya. Maka bentuk bangunan fondasi sangat tergantung dari tanah dasar dibawahnya atau tergantung dari jenis tanah bawah dasar fondasi, yang menentukan besarnya kuat dukung tanah dan penurunan yang terjadi.
Berikut beberapa jenis fondasi yang sering digunakan yaitu :
- Fondasi dangkal
Fondasi dangkal digunakan bila lapisan tanah dibawah fondasi yangtelah diperhitungkan dan diperkirakan mampu memikul beban bangunan diatasnya. Fondasi dangkal mempunyai kedalaman berkisar 0 -12 m, tetapi dalam pemilihan jenis fondasi pun berbeda-beda, tergantung dari struktur tanah yang cocok untuk fondasi yang telah direncanakan, dan biasanya menggunakan jenis fondasi telapak atau sumuran (caisson).
- Fondasi dalam
Fondasi yang mempunyai kedalaman berkisar >12 m dan biasanya berupa tiang pracetak, tiang kayu, tiang beton yang dicor ditempat dengan pipa cassing baja yang ditekan dan dipuntir kedalam tanah atau dengan pengeboran tanah. Pada umumnya digunakan jenis fondasi tiang pancang.
b. Abutment
Abutment terletak pada ujung jembatan, abutment ini juga berfungsi sebagai penahan tanah dan menahan bagian ujung dari balok gelagar induk. Umumnya abutment dilengkapi dengan konstruksi sayap yang berfungsi untuk menahan tanah dalam arah tegak lurus as jembatan dari tekanan lateral (menahan tanah ke samping).
c. Pilar
Berbeda dengan abutment yang jumlahnya ada 2 (dua) dalam satu jembatan. Bentuk pilar suatu jembatan harus mempertimbangkan pola pergerakan aliran sungai, sehingga dalam perencanaanya selain pertimbangan dari segi kekuatan juga memperhitungkan masalah keamanannya.
Dalam segi jumlah pun bermacam-macam tergantung dari jarak bentangan yang tersedia, keadaan sungai dan keadaan tanah.
3. Bangunan pelengkap dan pengaman jembatan
Bangunan pelengkap pada jembatan adalah bangunan yang merupakan pelengkap dari konstruksi jembatan yang fungsinya untuk pengamanan terhadap struktur jembatan secara keseluruhan dan keamanan terhadap pemakai jalan.
Macam-macam bangunan pelengkap:
a. Saluran drainase
Terletak dikanan-kiri abutment dan di sisi kanan-kiri perkerasan jembatan. Saluran drainase berfungsi untuk saluran pembuangan air hujan pada jembatan;
b. Jalan pendekat
Jalan pendekat/oprit jembatan adalah timbunan tanah di kedua ujung jembatan untuk membentuk jalan sebagai penyambung dari jalan raya ke jembatan yang berfungsi sebagai jalan masuk bagi kendaraan yang akan lewat jembatan agar terasa nyaman;
c. Talud
Talud mempunyai fungsi utama sebagai pelindung abutment dari aliran air sehingga sering disebut talud pelindung terletak sejajar dengan arah arus sungai;
d. Trotoar
Trotoar berfungsi untuk melayani pejalan kaki sehingga memberi rasa aman baik bagi pejalan kaki maupun pengguna jalan yang lain.
Baca juga:
Klasifikasi Jembatan
Bentuk-bentuk struktur dan pembebanan jembatan