Beberapa Komponen Dalam Analisa Hidrologi

Analisa Hidrologi (Gambar: https: echo2.epfl.ch)

Analisa hidrologi diperlukan dalam memperkirakan debit banjir rancangan. Analisa hidrologi mencakup beberapa komponen berikut:

Curah Hujan Rata-Rata 

Curah hujan rata-rata di perlukan dalam mencari debit banjir rancangan dalam perencanaan saluran drainase, apabila suatu DAS memiliki lebih dari satu stasiun hujan maka curah hujan rata dapat di cari dengan beberapa metode sebagai berikut: 

  • Cara Rata-Rata Aljabar. 
  • Cara Garis Isohiet. 
  • Metode Poligon Thiessen. 

Periode Ulang 

Periode ulang adalah waktu perkiraan dimana hujan dengan suatu besaran tertentu akan disamai atau lampaui. priode ulang dapat dicari dengan metode Analisa Distribusi Curah Hujan Log Pearson III.

Analisa Distribusi Curah Hujan Log Pearson III 

Distribusi Log Pearson III merupakan distribusi yang fleksibel untuk analisa frekuensi atas data hidrologi. Parameter statistik data yang diperlukan ada 3, yaitu: .

  • Harga rata-rata (mean). 
  • Penyimpangan baku (standart deviation). 
  • Koefesien kemencengan (skewness). 

Intensitas Curah Hujan (I) 

Intensitas curah hujan adalah besarnya jumlah hujan yang turun yang dinyatakan dalam tinggi curah hujan atau volume hujan tiap satuan waktu. 

Besarnya intensitas hujan berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Hubungan antara intensitas, durasi dan frekuensi hujan biasanya dinyatakan dalam grafik/lengkung Intensitas-Durasi-Frekuensi (Grafik IDF). 

Koefisien Aliran Permukaan (C)

Koefisien aliran permukaan (C) adalah suatu koefisien yang menjadi perbandingan antara besarnya jumlah air yang dialirkan oleh suatu jenis permukaan terhadap jumlah air yang ada. 

Faktor utama yang mempengaruhi koefisien aliran permukaan (C) adalah laju infiltrasi, kemiringan lahan, tanaman penutup tanah dan intensitas hujan.  

Koefisien aliran permukaan (C) merupakan bilangan yang menunjukkan besarnya aliran permukaan dengan besarnya curah hujan yang dipengaruhi oleh tata guna lahan. Nilai C berkisar antara 0 sampai 1, semakin baik kondisi lahan maka nilai C≈0 diartikan hampir semua air hujan yang terinfiltrasi. Jika kondisi daerah tangkapan semakin buruk maka nilai C≈1, diartikan bahwa sedikitnya air yang terinfiltrasi dan mengkibatkan aliran permukaan semakin tinggi. 

Waktu Konsentrasi (tc) 

Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan oleh partikel air untuk mengalir dari titik terjauh di dalam daerah tangkapan sampai titik yang ditinjau. Apabila durasi hujan lebih kecil dari waktu konsentrasi, intensitas hujan akan lebih tinggi; tetapi hanya sebagian dari daerah tangkapan yang memberikan sumbangan pada aliran; sehingga bisa jadi debit aliran yang terjadi di stasiun yang ditinjau lebih keeil dibanding kalau durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi. Dengan demikian debit aliran akan maksimum bila durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi (Triatmojo, 2010). 

Debit Banjir Rancangan (Q) Dengan  Metode Rasional 

Metode rasional merupakan rumus tertua yang terkenal diantara rumus-rumus empiris. Metode rasional dapat digunakan untuk menghitung debit puncak sungai atau saluran namun dengan daerah pengaliran yang terbatas. 

Menurut Goldman (1986) dalam buku Drainase Perkotaan Yang Bekelanjutan (Suripin, 2004), metode rasional dapat digunakan untuk daerah pengaliran kurang dari 300 ha. Penggunaan metode rasional pada daerah pengaliran dengan beberapa sub daerah pengaliran dapat dilakukan dengan pendekatan nilai koefisien aliran permukaan (C)  gabungan atau (C) rata-rata dan intensitas hujan dihitung berdasarkan waktu konsentrasi yang terpanjang.


Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form